5 |
TANDA TANGAN ALLAH |
“Biarlah berhimpun bersama-sama segala bangsa-bangsa ... mendengarnya dan berkata, ‘Benar demikian.’” — Allah (Yesaya 43:9) |
Hampir semua dokumen resmi memerlukan tanda tangan resmi. Ayat-ayat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang dinyatakan sebagai catatan dan perjanjian Allah yang resmi sudah ditandatangani, bukan dengan pena tapi dengan tanda tangan yang benar-benar unik yang disebut nubuat yang tergenapi.
“Beginilah firman TUHAN ... ‘Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku. Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepadaku. Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami ... Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman pubakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN?’” (Yesaya 44:6-7; 45:21)
Janganlah kita gagal mengerti logika Allah.
Dalam Kitab Suci terdapat banyak nubuat terperinci yang sudah digenapi secara akurat sehingga kita tahu bahwa kita bisa mempercayai apa yang dinyatakannya tentang masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.
BUKTI POSITIF
Hanya Sang Tunggal yang di luar waktu yang dapat menyebutkan dan mencatat sejarah sebelum terjadinya.
Pada waktunya manusia biasa bisa menebak apa yang akan terjadi di masa depan tapi hanya Allah yang bisa melihat masa depan seolah-olah sudah terjadi. Hanya Allah yang tahu apa yang akan terjadi seribu tahun dari sekarang. Di luar wahyu ilahi, tidak ada yang bisa menubuatkan kejadian di masa depan baik itu manusia, malaikat, Satan, atau setan-setan.
Beberapa orang berkata, “Tapi bagaimana dengan cenayang, dukun, dan peramal? Mereka bisa meramalkan masa depan!”
Pertama, ketahuilah bahwa Satan bisa memberikan pengetahuan dan kekuatan diluar nalar kepada mereka yang kena “jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.” (2 Timotius 2:26)
Kedua, Satan - ahli penjiplak dan psikolog yang sudah mengamati sejarah manusia selama ribuan tahun - sudah menjadi ahli dalam memalsukan “tanda tangan” Allah.
Ketiga, walau iblis cukup pandai dalam hal meramalkan apa yang akan terjadi tentang suatu kejadian, dia tetap tidak tahu masa depan. “Ramalan”nya sering terbukti salah. Selain itu, ramalannya tidak jelas. Misalnya, seorang peramal berkata kepada seorang perempuan muda, “Dalam waktu beberapa tahun lagi kamu akan menikah dan menemukan cinta sejatimu.” Saya dan kamu tahu bahwa ada kemungkinan “ramalan” tersebut akan terjadi. Ketika membicarakan nubuat Kitab Suci yang tergenapi, kita tidak bicara tentang nubuat yang tidak jelas itu.
Mari kita bahas tiga contoh nubuat kitab suci - tentang sebuah tempat, sebuah bangsa, dan seorang manusia.
NUBUAT TENTANG SEBUAH TEMPAT
Sekitar tahun 600 SM nabi Yehezkiel bernubuat tentang sebuah kota kuno Fenisia yang bernama Tirus. Tirus, yang terletak di pantai Libanon, adalah ibu kota dunia selama lebih dari dua ribu tahun. Tirus dikenal sebagai ratu samudera. Tapi ketika Tirus berada di puncak kekuasaan, Allah memerintahkan Yehezkiel untuk menyatakan dan menulis sebuah nubuat terperinci tentang kehancuran yang akan dialami Tirus karena kejahatan dan ketidakpeduliannya kepada Allah.
Nabi Yehezkiel bernubuat:
- Banyak bangsa akan melawan Tirus.(Yehezkiel 26:3)
- Babel dibawah pemerintahan Raja Nebukadnezar akan menyerangnya pertama kali. (ayat 7)
- Tembok-tembok dan menara-menara Tirus akan diruntuhkan. (ayat 4,9)
- Rakyat Tirus akan dibunuh dengan pedang. (ayat 11)
- Reruntuhan dan tanah kota akan dibuang ke dalam laut. (ayat 12)
- Tirus akan dibuang sampai bersih “seperti gunung batu yang gundul.” (ayat 4)
- Tirus akan menjadi tempat bekerja para nelayan “menjemur pukat.” (ayat 5,14)
- Kota besar Tirus “tidak akan dibangun kembali, sebab Aku, TUHAN-lah yang mengatakannya.” (ayat 14)
Catatan sejarah sekuler mencatat bahwa kedelapan nubuat tersebut terjadi:
- Banyak negara menentang Tirus.
- Yang pertama menyerang adalah Babilon dibawah pimpinan Raja Nebukadnezar.
- Setelah pengepungan selama 13 tahun (585–572 SM), Nebukadnezar menghancurkan tembok dan menara utama Tirus, menggenapi nubuat Yehezkiel yang pertama.
- Nebukadnezar memusnahkan penduduk yang tidak bisa lari dari benteng pulau Tirus, yang terletak satu kilometer dari pantai di Laut Mediteranian.
- Sejarah sekuler mencatat bahwa pada tahun 332 SM, “Alexander Sang Agung menjadi yang pertama menguasai pulau Tirus. Dia berhasil melakukannya dengan menghancurkan sebagian tanah daratan kota dan menggunakan reruntuhan untuk membangun jalan ke arah pulau.” 1 Itu artinya secara unik dia menggenapi sebagian nubuatan dengan membuang reruntuhan kota yang dihancurkan ke dalam lautan. Penaklukkan Alexander menghancurkan Kekaisaran Fenisia selamanya. 2
- Kota dibersihkan “seperti gunung-gunung batu gundul.”
- Menjadi “tempat penjemuran pukat.”
- Di tahun-tahun berikutnya begitu banyak usaha yang dilakukan untuk membangun Tirus kembali tapi hanya untuk dihancurkan lagi. Sekarang di Libanon ada sebuah kota modern bernama Tirus, tapi kota kuno Fenisia yang pernah dinubuatkan Yehezkiel tidak pernah pulih. Majalah National Geographic memberikan tulisan dibawah foto jalanan batu: ‘Kota Tirus Fenisia sekarang terkubur dibawah jalanan batu dan tiang dari kota yang dibangun orang Romawi. Hanya dengan sedikit menggali kita dapat menemukan dunia Fenisia yang hilang.” 3
Bagaimana mungkin Yehezkiel, dengan kebijaksanaannya sendiri, dapat melihat kota Tirus dan membuat delapan nubuat yang akurat?
Karena hanya Allah yang dapat melihat sejarah sebelum terjadinya, hanya Allah yang dapat memberikan informasi itu kepada Yehezkiel.
NUBUAT TENTANG SEBUAH BANGSA
Dalam Kitab Suci terdapat ratusan nubuat yang tepat tentang suku dan bangsa: Mesir, Etiopia, Arab, Persia, Rusia, Israel, dan masih banyak lagi.
Sebelum kita melihat nubuat yang digenapi dari contoh berikut ini, ingatlah bahwa tujuan kita bukan untuk membuat nubuat mengatakan apa yang ingin kita dengar atau untuk mendorong agenda politik atau agama. Tugas kita adalah mempelajari apa yang dinyatakan dalam Kitab Suci.
Berikut ini adalah nubuat tentang sebuah bangsa yang mudah diterjemahkan tapi sulit untuk diterima banyak orang.
Sekitar tahun 1920 SM Allah berjanji kepada Abraham, “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” (Kejadian 12:7)
Setelah itu Allah menjanjikan hal yang sama kepada Ishak dan Yakub. 4
Keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub pertama kali disebut Ibrani, kemudian menjadi Israel dan kemudian Yahudi.
Ratusan tahun kemudian Allah memberi tahu Musa apa yang akan terjadi pada bangsa itu jika mereka tidak mempercayai dan mematuhi Allah mereka:
“Kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.” (Imamat 26:33)
“Engkau akan menjadi kedahsyatan, kiasan dan sindirnan di antara segala bangsa, kemana TUHAN akan menyingkirkan engkau ... Engkau tidak akan mendapat ketenteraman di antara bangsa-bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak bagi telapak kakimu; TUHAN akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan jiwa yang merana.” (Ulangan 28:37,65)
Dalam Perjanjian Lama terdapat beberapa nubuat yang serupa.
Sekitar tahun 30 SM, untuk menggenapi sabda para nabi, Yesus orang Nazareth menubuatkan keruntuhan Yerusalem: “Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu [Yerusalem], Ia menangisinya, kata-Nya ‘... sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu ... karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau.’” (Lukas 19:41-44) Mengenai tempat ibadahnya, Yesus bernubuat: “Akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.” (Lukas 21:6)
Empat puluh tahun kemudian kejadian ini terjadi.
Ahli sejarah Flavius Josephus yang lahir pada tahun 37 SM mencatat kesaksian matanya sendiri. Pada tahun 70 SM tentara Roma mengepung Yerusalem, mendirikan kubu di sekeliling kota, dan setelah dikepung selama tiga tahun, tentara Roma meratakan Yerusalem. Walaupun Caesar sendiri menyuruh tentaranya untuk tidak menghancurkan tempat ibadah agung, tapi tentara Roma yang marah membakar tempat ibadah tersebut, membakar orang-orang Yahudi yang sedang bersembunyi didalamnya. Emas dan perak yang ada dalam tempat ibadah meleleh. Tempat ibadah itu dihancurkan, tepat seperti nubuat Yesus, “Tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” 5 Dan seperti yang sudah dinubuatkan Musa dan para nabi, orang Yahudi tersebar ke seluruh dunia. Selama dua ribu tahun kemudian sejarah mencatat digenapinya nubuat-nubuat itu, orang-orang Yahudi yang berkelana menjadi “kiasan dan sindiran di antara segala bangsa” tanpa “tempat berjejak”.
Bagaimanapun perasaan kita masing-masing, nubuatan kitab suci tersebut memiliki sisi lain yang tidak bisa disangkal. Tapi Allah juga memberi tahu nabi-nabi-Nya bahwa anehnya, orang Yahudi akan disisihkan sebagai bangsa terpisah dari bangsa-bangsa dan suatu hari nanti mereka akan kembali ke tanah yang telah Allah berikan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub.
Tentang anak-anak Israel, Musa bernubuat: “Allah akan ... mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, kemana TUHAN Allahmu, telah menyerakkan engkau.” (Ulangan 30:3) Nabi Amos menambahkan: “Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel; mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya ... Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah ...” (Amos 9:14-15)
Jaringan-jaringan berita di seluruh dunia melaporkan penggenapan kejadian itu.
Apa yang terjadi pada bangsa Ibrani merupakan kejadian yang unik dalam sejarah dunia. Di satu sisi kejadian tersebut berlawanan secara langsung dengan hukum perpaduan. Hukum ini menunjukkan bahwa setiap bangsa yang dijajah bangsa lain, dalam beberapa generasi orang-orang selamat yang terpencar itu akan berpadu dengan bangsa tempat mereka tinggal. Mereka melakukan perkawinan silang, menggunakan bahasa dan kebudayaan baru - dan kehilangan identitas nasional mereka. Tapi hal tersebut tidak terjadi kepada orang Yahudi. Tidak ada orang Yahudi yang bisa menggabungkan diri dan menyerap ke dalam kebudayaan lain walaupun jutaan orang sudah berusaha mencobanya. 6
Dapat dimengerti mengapa banyak orang sulit menerima firman ini. Baru-baru ini seorang teman di Libanon menulis: “Walaupun prihatin tentang penggenapan nubuat [mengenai sumpah Allah untuk membawa bangsa Yahudi kembali ke tanah perjanjian], saya tidak bisa mengabaikan pengaruh karena mempercayainya. Dengan mempercayainya akar bangsa saya akan dirugikan.”
Mari kita perjelas. Mengetahui bahwa orang dan bangsa Yahudi telah bertahan hidup dan bangkit kembali tidak berarti kita harus mendukung kebijakan pemerintah Israel. Saya mengerti dan bersimpati untuk teman Libanon saya ini. Keluarga dari pihak ibunya dan para tetangganya dan banyak orang lain telah diusir dari rumah mereka pada tahun 1948. Negaranya telah sangat menderita. Tapi, intinya adalah sabda para nabi dalam kitab suci sedang digenapi di depan mata kita.
Kenyataan bahwa kebanyakan orang Yahudi menolak pesan para nabi yang mereka tegaskan benar merupakan bagian dari penggenapan Kitab Suci. Sebagai bangsa, mereka buta rohani.“Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa [Taurat mereka sendiri!] ada selubung menutupi hati mereka.” (2 Korintus 3:15) Sebagai bangsa, mereka tidak akan mengalami berkat Allah yang sejati sampai di saat mereka bertobat (hati dan pikiran mereka berubah) dan percaya pada pesan Allah. 7
Di akhir penjelajahan Kitab Suci kita akan meneliti bagaimana kejadian-kejadian ini cocok dengan rencana Allah di akhir jaman. Kita juga akan mendengar nubuat tentang berkat yang Allah simpan bagi Timur Tengah dan seluruh dunia.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)
NUBUAT TENTANG SEORANG MANUSIA
Dalam Perjanjian Lama banyak nubuat tentang dikirimkannya Mesias atau Pembebas yang dijanjikan Allah untuk diturunkan ke dunia. Gulungan Naskah Laut Mati memastikan bahwa Ayat-ayat ini ditulis beratus-ratus tahun sebelum kelahiran Mesias. Berikut ini beberapa contoh nubuat.
- Nubuat oleh Abraham, 1900 SM: Mesias akan datang ke dunia melalui garis keluarga Abraham dan Ishak. (Kejadian 12:2-3; 22:1-18. Digenapi: Matius 1)
- Nubuat oleh Yesaya, 700 SM: Dia akan dilahirkan dari seorang perempuan muda, tidak mempunyai ayah biologis. (Yesaya 7:14; 9:6. Digenapi: Lukas 1:26-35; Matius 1:18-25)
- Nubuat oleh Mikha, 700 SM: Dia akan dilahirkan di Bethlehem. (Mikha 5:2. Digenapi: Lukas 2:1-20; Matius 2:1-12)
- Nubuat oleh Hosea, 700 SM: Dia akan dipanggil dari Mesir. (Hosea 11:1. Digenapi: Matius 2:13-15)
- Nubuat oleh Maleakhi, 400 SM: Mesias akan didahului utusan. (Maleakhi 3:1; Yesaya 40:3-11. Digenapi: Lukas 1:11-17; Matius 3:1-12)
- Nubuat oleh Yesaya , 700 SM: Dia akan mencelikkan orang buta, membuka telinga orang tuli, membuat orang lumpuh berjalan, dan mengajarkan kabar baik kepada orang miskin. (Yesaya 35:5-6; 61:1. Digenapi: Lukas 7:22; Matius 9; dan lain-lain)
- Nubuat oleh Yesaya, 700 SM: Dia akan ditolak oleh bangsa-Nya sendiri.(Yesaya 53:2-3; selain itu: Mazmur 118:22-23. Digenapi: Yohanes 1:11; Markus 6:3; Matius 21:42-46; dan lain-lain)
- Nubuat oleh Zakharia, 500 SM: Dia akan dihianati karena 30 keping perak, yang akan digunakan untuk membeli sebidang tanah. (Zakaria 11:12-13. Digenapi: Matius 26:14-16; 27:3-10)
- Nubuat oleh Yesaya, 700 SM: Mesias akan ditolak, dituduh palsu, dicobai, dan dihukum oleh orang Yahudi dan orang Kafir. (Yesaya 50:6; 53:1-12; selain itu: Mazmur 2 & 22; Zakaria 12:10. Digenapi: Yohanes 1:11; 11:45-57; Markus 10:32-34; Matius 26 & 27)
- Nubuat oleh Daud, 1000 SM: Tangan dan kaki-Nya akan ditusuk, Dia akan diejek penonton, dan banyak orang akan melempar pakaian-Nya dan lain-lain (Mazmur 22:17,8-9,19. Digenapi: Lukas 23:33-37; 24:39) (Ingatlah bahwa nubuat ini terjadi jauh sebelum penyaliban ditemukan sebagai bentuk penghukuman berat.)
- Nubuat oleh Yesaya, 700 SM: Walaupun dibunuh seperti penjahat yang paling jahat, Dia akan dikuburkan di kuburan orang kaya. (Yesaya 53:8-9. Digenapi: Matius 27:57-60)
- Nubuat oleh Daud, 1000 SM: Tubuh Mesias tidak akan membusuk di dalam kuburan, Dia akan mengatasi kematian. (Mazmur 16:9-11 [Lihat juga: Matius 16:21-23; 17:22-23; 20:17-19; dan lain-lain]. Digenapi: Lukas 24; Kisah Para Rasul 1 & 2)
Hukum kemungkinan menyatakan “tidak mungkin” ada satu orang yang bisa memenuhi nubuat yang sangat terperinci dan yang sudah dipastikan tersebut.
Tapi itulah yang benar-benar terjadi.
Mungkin nanti kamu ingin membaca daftar diatas, bukalah Alkitab dan bacalah setiap nubuat dalam Perjanjian Lama dan penggenapan yang dicatat dalam Perjanjian Baru.
SIMBOL DAN POLA NUBUAT
Sebagai tambahan ratusan nubuat, dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama tersebar ratusan simbol dan pola (yang dimaksud juga sebagai tipe, gambar, bayangan, penggambaran awal, dan ilustrasi). Allah merancang setiap alat bantu tersebut untuk mengajarkan manusia tentang diri-Nya dan rencana-Nya.
Dalam penjelajahan Kitab Suci kita akan menemukan banyak simbol dan pola. Misalnya, satu simbol mencolok adalah tentang domba yang dikorbankan yang akan dijelaskan dalam bab 19 - 26.
Dalam bab 21 kita akan belajar tentang sebuah tenda khusus yang disebut tabernakel yang Allah perintahkan manusia untuk membuatnya sebagai sebuah pola. Tabernakel dan segala hal yang mengiringinya merupakan alat bantu bagi manusia untuk mengerti seperti apakah Allah itu dan bagaimana pendosa bisa diampuni dan dilayakkan untuk tinggal dengan-Nya selamanya.
Perbandingan antara kehidupan Yusuf putra Yakub dan Yesus orang Nazareth merupakan contoh yang tepat untuk penggambaran awal yang terdapat dalam Kitab Suci. Ada lebih dari seratus contoh yang sama antara kehidupan Yusuf dan kehidupan Yesus. Allah menggunakan kehidupan Yusuf untuk menggambarkan Yesus yang akan datang ke dunia 1.700 tahun kemudian. 8
Hanya ada satu penjelasan yang masuk akal tentang pola dan nubuat seperti itu ...
Allah.
TUJUAN NUBUAT
Ketika Mesias ada di dunia, Dia berkata:
“Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.” (Yohanes 13:19)
Nubuat tentang kejadian di masa depan dan diikuti dengan realisasinya dalam sejarah, merupakah salah satu cara bagaimana Allah mengesahkan para pesabda dan pesan-Nya. Untuk menguatkan iman kita pada Firman-Nya, Allah yang hidup dan benar “memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: ‘Keputusan-Ku akan sampai ...’” (Yesaya 46:10)
Penjelajahan Kitab Suci selanjutnya akan dimulai dari kitab yang pertama dalam Kitab Suci - Kejadian - yang menceritakan bagaimana asal mula dunia. Perjalanan kita akan berakhir di kitab terakhir dalam Kitab Suci - Wahyu - yang menubuatkan kejadian penutupan sejarah dunia.
Bagaimana kita bisa meyakini pernyataan Kitab Suci tentang kebenaran masa lalu yang tidak bisa disahkan dan masa depan yang tidak bisa diramalkan? Kita bisa merasa yakin dengan menggunakan logika yang sama dengan keyakinan kita bahwa matahari akan terbit besok. Selama ribuan tahun sistem solar tidak pernah mempunyai catatan yang cacat. Bumi tidak pernah berhenti berputar. Matahari terbit dan tenggelam secara konsisten. Seperti itulah nubuat dalam Kitab Suci. Dalam segala hal yang bisa disahkan, Kitab Allah tidak ada cacat cela.
TANTANGAN ALLAH
Ada orang beragama menyatakan bahwa dalam kitab suci mereka juga ada nubuat yang sudah digenapi. Jika kamu mendengar seseorang menyatakannya, dengan hormat mintalah mereka menyebutkan tiga atau empat nubuat yang paling meyakinkan yang ada dalam kitab sucinya. Barangkali mereka tidak akan melakukannya tapi jika mereka menyebutkannya, pastikan bahwa nubuat tersebut ditulis sebelum kejadian yang dinubuatkan dan kemudian bandingkan dengan sejarah sekuler untuk mengesahkannya. Berdasarkan pengalaman saya, hanya ada sedikit nubuat seperti itu dan nubuatnya pun tidak jelas.
Untuk alasan yang baik Allah yang hidup dan benar mengajukan tantangan dibawah ini pada semua agama dan dewa yang diciptakan manusia:
“Ajukanlah perkaramu, firman TUHAN, kemukakanlah alasan-alasanmu ... Biarlah mereka maju dan memberitahukan kepada kami apa yang akan terjadi! Nubuat yang dahulu, beritahukanlah apa artinya, supaya kami memperhatikannya, atau hal-hal yang akan datang, kabarkanlah kepada kami, supaya kami mengetahui kesudahannya! Beritahukanlah hal-hal yang akan datang kemudian, supaya kami mengetahui, bahwa kamu ini sungguh allah; bertindak sajalah, biar secara baik ataupun secara buruk, supaya kami bersama-sama tercengang melihatnya! Sesungguhnya, kamu ini adalah seperti tidak ada dan perbuatan-perbuatanmu adalah hampa; orang yang memilih kamu adalah kejijikan.” (Yesaya 41:21-24)
Kalau ditinjau dari sudut pandang jumlah nubuat yang sudah digenapi dengan sempurna, jelas Kitab Suci tidak ada bandingannya.
Allah yang hidup dan benar sudah mengesahkan pesan-Nya kepada manusia dengan menuliskan sejarah sebelum terjadi.
Nubuat yang digenapi adalah tanda tangan-Nya.
1. Wallenfels, Ronald and Jack M. Sasson. The Ancient Near East. Volume IV. NY: Charles Scribner’s Sons, 2000; lihat juga: Carl Roebuck. The World of Ancient Times. NY: Charles Scribner’s Sons, 1966, hal. 355.
2. “Alexander Agung meruntuhkan kota setelah dikepung selama sembilan bulan (332 SM), tetapi dia tidak memusnahkannya. Sejak pukulan ini kota Tire tidak pernah pulih kembali.…” (Avery, Catherine B. & Jotham Johnson. The New Century Classical Handbook. NY: Appleton-Century-Crofts, Inc., 1962, hal. 1130.)
3. Matthews, Samuel W. “The Phoenicians Sea Lords of Antiquity,” Washington, DC: National Geographic, Agustus 1974, hal. 165.
4. Kejadian 26:3; 28:15 Catatan: Tanah yang dijanjikan Allah bagi keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub secara strategis terletak “di tengah-tengah bangsa-bangsa.” (Yehezkiel 5:5) Lihat juga Kisah Para Rasul 1:8; 2:5.
5. Josephus, Flavius, The Complete Works of Josephus. (William Whiston) Grand Rapids, MI: Kregel Publications, 1967, hal. 566-568, 580-583, 588-589.
6. Sebagai gambaran, sebelum Perang Dunia II banyak orang Yahudi dalam pemerintahan Jerman dibawah kuasa Hitler tidak ingin dikenal sebagai orang Yahudi. Mereka berbicara dalam bahasa Jerman, membayar pajak Jerman, dan berperang bagi Jerman pada Perang Dunia I. Tapi Nazi tetap menamai mereka orang Yahudi dan dalam beberapa tahun sekitar 6 juta orang dibunuh dalam “Holocaust ... yang disebut kejahatan sejarah yang terjaga dengan baik.” (Phillips, John. Exploring the World of the Jew. Neptune, NJ: Loizeaux Brothers, 1993, hal. 109) Lihat juga kepala berita artikel: “Nazis Admit Murdering 6 Million Jews in Europe.” Bourne, Eric. The Palestine Post, Minggu, 16 Desember 1945.
7. Yesaya 44:18; Yeremia 5:21; Yohanes 5:39-47; 2 Korintus 3:12-16; Roma 9-11. Catatan: Sekitar 2.600 tahun yang lalu Allah mengungkapkan kepada Yehezkiel bahwa kebangkitan Israel akan terjadi dalam tiga tahap yang berbeda. Dia membandingkan Israel dengan sebuah lembah tulang-tulang yang kering, yang akan bertemu satu sama lain membentuk tubuh, dan akhirnya nafas hidup itu masuk ke dalam mereka (Yehezkiel 37:1-14).
8. Bandingkan Kejadian 37-50 dengan kehidupan Yesus yang dicatat dalam Kitab Injil. Bacaan yang disarankan: Joseph Makes Me Think of Jesus, oleh William MacDonald. Grand Rapids, MI: Gospel Folio Press.